Sdikit saya mengingat Nasehat-nasehat guru melalui tulisan-tulisan alumni yang memang sudah berhasi dan sukses insya Allah dunia Akhirat.
Saya memang tidak sepadai mereka yang telah sukses. Sudah jelas saya adalah langganan botak dan langganan MPO plus langganan yang selalu minta surat rekomendasi tiap ujian karena selalu nunggak. Mungkin cuma ini salah satu prestasiku yang paling menonjol. Ketidak mampuan keluarga dalam membiayai pendidikanku di PP. Al Amien Prenduan tidak menyurutkan semangatku untuk berkembang. Selagi mampu Tetap melanggkah meski kaki berdarah.
Berikut adalah Nasehat nasehat guru yang insya Allah akan terus menemani hingga akhir hayatï
7 Nasehat KH. Tidjani Djauhari dan KH. Idris Djauhari
(Pengasuh PP. Al Amien Prenduan)
Beberapa nasihat pengasuh (almarhum; KH. Tidjani Djauhari dan KH. Idris Djauhari) yang terus segar dalam ingatan saya, adalah:
1. “Jangan jadi karyawan, tapi jadilah orang yang punya karyawan…”
2. "Jarrib wa laahidh takun aarifan…”
3. “Mengabdi, berjasa dan berkembang…”
“Al-Amien sudah memberi kunci hidup….”
4. “Al-muhafadhotu alall qodiimissholih wal akhdu bil jadiidil ashlah…”
5. "Mencetak santri sebagai mundzirul qoum…”
6. “Apapun profesi kamu setelah keluar dari pesantren jangan tinggalkan profesi guru…”
7. “Kalau kamu hidup di luar pesantren, kamu akan menemukan kehidupan sosial masyarakat yang berkotak-kotak, masuklah dari salah satu kotak komunitas sosial yang mampu memberikan perubahan dan perkembangan…”
Semoga Bermanfaat
Sumbe al-amien.ac.id
0 Response to "7 Nasehat KH. Tidjani Djauhari dan KH. Idris Djauhari "
Post a Comment