Bukti Kajian Bahasa Terhadap Kalimat Ahok
Pertanyaan Besar setelah terjadinaya Demo 4 November 2016, penantian Muslim di Indonesia sangat runyam dengan membeludaknya wacana wacana di Medsos.
Hanya dengan satu kalimat bahkan hanya satu kata dunia gempar karena kalimat tersebut dianggap menyakiti muslim di seluruh dunia.
berikut kalimatnya
"...dibohongi pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..."
sebagai orang awam kita tidak bisa menyalahkan kalimat tersebut tanpa kajian atau bukti secara ilmiah.
dan mari kita lihat penjelasan Ahli Tata Bahasa yang mebuktikan
Membedah Sisi Linguistik Kalimat Pak Basuki
Oleh : Brili Agung (Ahli Tata Bahasa)
Sebenarnya saya sudah malas untuk membahas hal ini. Namun nurani saya terusik saat pembela Pak Basuki berdalih tidak ada yang salah dengan kalimat Pak Basuki. Salah satu yang membuat saya heran adalah pernyataan Pak Nusron Wahid yang notabenya adalah tokoh NU (Organisasi Nahdatul Ulama).
Baik, dalam tulisan ini saya tidak akan berpolemik masalah agamanya (jelas saya bukan ahlinya). Tulisan ini akan lebih difokuskan untuk membedah sisi linguistik, sisi kaidah bahasa yang beliau gunakan.
Ini adalah potongan kalimat beliau :
“Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..”
Sengaja saya fokuskan pada kalimat yang menimbulkan polemik ini. Saya sudah melihat keseluruhan video, dan memang masalahnya ada pada frasa ini.
Terjemahan versi sebagian besar orang : Pak Basuki menistakan surat Al Maidah. Al Maidah 51 dibilang bohong oleh Pak Basuki.
Terjemahan versi pembela Pak Basuki : Pak Basuki tidak menistakan Al Maidah 51. Dia menyoroti orang yang membawa surat Al Maidah 51 untuk berbohong.
Mari kita bedah dengan kepala dingin. Jika kita ubah kalimat di atas dengan struktur yang lengkap maka akan menjadi seperti ini :
“Anda dibohongin orang pakai surat Al Maidah 51” – Ini adalah kalimat pasif.
Anda : Objek
Dibohongin : Predikat
Orang : Subjek
Pakai surat Al Maidah 51 : Keterangan Alat
Dengan struktur kalimat seperti.. >>>klik ini untuk kehalaman selanjutnya
Pertanyaan Besar setelah terjadinaya Demo 4 November 2016, penantian Muslim di Indonesia sangat runyam dengan membeludaknya wacana wacana di Medsos.
Hanya dengan satu kalimat bahkan hanya satu kata dunia gempar karena kalimat tersebut dianggap menyakiti muslim di seluruh dunia.
berikut kalimatnya
"...dibohongi pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..."
sebagai orang awam kita tidak bisa menyalahkan kalimat tersebut tanpa kajian atau bukti secara ilmiah.
dan mari kita lihat penjelasan Ahli Tata Bahasa yang mebuktikan
Membedah Sisi Linguistik Kalimat Pak Basuki
Oleh : Brili Agung (Ahli Tata Bahasa)
Sebenarnya saya sudah malas untuk membahas hal ini. Namun nurani saya terusik saat pembela Pak Basuki berdalih tidak ada yang salah dengan kalimat Pak Basuki. Salah satu yang membuat saya heran adalah pernyataan Pak Nusron Wahid yang notabenya adalah tokoh NU (Organisasi Nahdatul Ulama).
Baik, dalam tulisan ini saya tidak akan berpolemik masalah agamanya (jelas saya bukan ahlinya). Tulisan ini akan lebih difokuskan untuk membedah sisi linguistik, sisi kaidah bahasa yang beliau gunakan.
Ini adalah potongan kalimat beliau :
“Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..”
Sengaja saya fokuskan pada kalimat yang menimbulkan polemik ini. Saya sudah melihat keseluruhan video, dan memang masalahnya ada pada frasa ini.
Terjemahan versi sebagian besar orang : Pak Basuki menistakan surat Al Maidah. Al Maidah 51 dibilang bohong oleh Pak Basuki.
Terjemahan versi pembela Pak Basuki : Pak Basuki tidak menistakan Al Maidah 51. Dia menyoroti orang yang membawa surat Al Maidah 51 untuk berbohong.
Mari kita bedah dengan kepala dingin. Jika kita ubah kalimat di atas dengan struktur yang lengkap maka akan menjadi seperti ini :
“Anda dibohongin orang pakai surat Al Maidah 51” – Ini adalah kalimat pasif.
Anda : Objek
Dibohongin : Predikat
Orang : Subjek
Pakai surat Al Maidah 51 : Keterangan Alat
Dengan struktur kalimat seperti.. >>>klik ini untuk kehalaman selanjutnya
0 Response to "Bukti Kajian Bahasa Terhadap Kalimat Ahok"
Post a Comment