PERNYATAAN AHOK VS HABIB RIZIEQ MENURUT KAJIAN BAHASA BAGIAN 1

Ahok VS Habieb Rizieq
Penyataah Ahok tentang Surat Al Maidah ayat 51 menuai jutaan wacana, baik dari yang pro ataupun yang kontra terhadap Ahok itu sendiri. Terutama dalam bagi Habib Riziq FPI. Setelah banyak membaca berita tentang mereka berdua yang terkadang keabsahannya belum bisa diyakini alangkah baiknya jika kita mengetahui langsung pernyataan itu dari kajian Bahasa secara rinci sebagai berikut.

PERNYATAAN AHOK VS HABIB RIZIEQ MENURUT KAJIAN BAHASA

Ahok dan Habib: Dalam Perspektif Linguistik dan Komunikasi
Ulasan ringan untuk mereka yang bertanya pada saya: “Kenapa publik merespon video Habib Rizieq berbeda dengan cara mereka merespon video Ahok?”
Sebelum membaca, ucapkan doa masing2. Pastikan kepala dingin, logika gak karatan, hati gak kusam, tendang jauh prasangka. :D Saya hanya ingin membatasi ulasan sesuai judul di atas. Siapkan kopi dulu karena tulisannya agak panjang.

Dimulai...(pakai) bismillah :D
Bayangkan situasi berikut:

A. Kamu terbaring di rumah sakit. Kemudian datang seorang pengunjung, dan berkata “umurmu sudah tidak lama lagi.”
Bagaimana kamu akan merespon? Kaget, tersinggung, marah, menganggap pengunjung kurang ajar, atau bahkan menganggap dia menyumpahi kamu lekas meninggal.
Bagaimana jika yang berkata adalah doktermu? Doktermu masuk kamar dan berkata, “umur anda sudah tidak lama lagi.”

Apakah kamu akan merespon ucapan dokter sama seperti kamu merespon ucapan si pengunjung? Tidak.
Kenapa? Karena kamu yakin dokter berkata benar dan tidak bermaksud menyumpahi kamu meninggal. Karena kamu percaya dokter lebih tau kondisi kesehatanmu, bahkan lebih dari dirimu sendiri.
Apakah kamu telah bersikap tebang pilih kepada pengunjung dan dokter? (bisa jawab sendiri, kan?) :D
Situasi tersebut menggambarkan bahwa:
Pesan yang sama, disampaikan oleh orang yang berbeda, dapat memberikan makna yang berbeda!

B. Di tengah keriaan bersama teman-teman, kamu mengeluarkan lelucon dan tertawa terbahak-bahak. Bagaimana kira-kira teman sekitarmu merespon? Kemungkinan mereka akan senang dan ikut tertawa terpingkal-pingkal.
Coba bayangkan jika kamu melemparkan lelucon dan tertawa terbahak-bahak saat sedang takziah. Apakah teman dan orang sekitar akan merespon dengan cara yang sama? Katakanlah niatmu baik untuk menghibur kesedihan mereka. Apakah mereka akan ikut tertawa? Tidak. Mereka akan mengusirmu keluar dari rumah duka!

Konteks situasi menentukan apakah perkataan dan sikapmu dapat diterima atau tidak. Saya harap kamu mengerti bahwa temanmu tidak sedang melakukan standar ganda atas sikapmu. (LOL) :D
Situasi tersebut menggambarkan bahwa:
Pesan yang sama, >>>halaman selanjutnya

0 Response to "PERNYATAAN AHOK VS HABIB RIZIEQ MENURUT KAJIAN BAHASA BAGIAN 1"

Post a Comment